Cewek gendut ingin kurus, itu biaso.
Tapi klo setan yang dibuat kurus, itu baru luar biasooo. Hehehe..
ENTAH dapat ilham dari mana, tiba-tiba saya kepikiran
saja sebuah pertanyaan, mengapa kita begitu mudah ditipu dan dihasut setan? Terlepas
dari kemahiran setan dan kegoblokan kita
sendiri. :p
Saya mendengar sebuah hadits, mohon dikoreksi bila
salah, ketika anak cucu adam lahir ke dunia, kita disertai oleh dua makhluk
gaib, setan dan malaikat. Jadi tiap-tiap diri manusia itu ada setan dan ada
malaikatnya, kurang lebih seperti itu.
Nah, keberadaan setan ini seperti parasit gitu, dia
menginang pada setiap gerak-gerik yang diinangnya. Ketika kita makan, setan
juga ikut makan dari apa yang kita makan. Kita tidur, setan pun demikian.
Bahkan ketika kita melakukan hal-hal yang menjadi kebutuhan biologis lainnya
seperti, maaf, ke kamar mandi atau bersetubuh, setan pun ikut merasakannya. Waulahu’alam,
bagaimana prosesnya.
Dan ini, membuat setan terkutuk itu sendiri ikut
tumbuh besar seperti kita. Bagaimana tidak besar dan kuat, wong kita
juga ikut sumbangsih dalam pertumbuhkembangan setan. Tentu saja, hal ini
membuat setan makin betah berada di tubuh kita. Apalagi pas kita bikin dosa
yang disengaja, makin berjingkrak-jingkrakanlah setan sambil berkata, asyik
boga balad di naraka..
Lantas, kudu kumaha atuh? Maenya urang teu dahar
kitu?
Eits, tenang Mas Bro… Namun demikian,
ketika kita beribadah, semisal salat, justru setan merasa kepanasan bin
kepayahan. Pernah dengerkan kalau kita ngaji, kuping setan jadi panas dan ia
menjerit-jerit gitu? Makanya, setan sekuat mungkin menghindarkan kita dari
aktivitas yang demikian.
Nah, atas dasar itulah, saya berasumsi kalau kuat
lemahnya setan itu tergantung kita. Hehee. Semakin banyak kita beribadah,
semakin setan ingin menjauh dari diri kita. Semakin getolah kita melaksanakan
perintah-perintah Allah. ‘Sekecil’ apa pun bentuk peribadahan yang kita
lakukan. Misalnya membaca basmallah sebelum melakukan sesuatu. Pas mau
makan kita baca bismillah, tah si-setan koplok teh jadi
cuma ngeliatin doang, gak bisa ikut makan. Da kitanya sudah berada dalam lindungan Allah. Begitupun pas
duduk atau aktvitas lainnya yang di luar dosa. Kebayang meureun gimana
kesiksanya setan? :p
Itu sebabnya mengapa dalam Islam, kita diajarkan
doa-doa. Salah satunya agar setan tidak ikut dan menikmati apa yang kita
lakukan. Kalau sudah seperti itu mah setan juga bakal lemah bin bendu.
Lama kelamaan setan yang gendut pun akan kurus dan tak berdaya membisiki kita. Tapi
sekali lagi, waullahu’alam, yang jelas jangan sampai kecolongan lagi.
Kalau mau melakukan aktivitas apa pun niatkan karena Allah.. simple na
mah seperti itu.. hehe oke bray?! []
Peru, 08/01/14
~KK
0 komentar:
Posting Komentar