Seorang ibu tengah duduk sambil membelai putrinya yang masuk usia remaja. Dengan manja, sang anak terkulai dalam pelukan ibunya. Sambil sesekali saling menyanyikan lagu kesukaan mereka. 
Tak lama kemudian, sayup suara adzan pun terdengar.

“Nak, tahukah engkau bila Tuhan memanggil kita sebanyak tiga kali?” tanya sang ibu membuka percakapan.

“Tiga kali? Maksudnya?” tanya sang anak tak faham arah pembicaraan.

“Yah, Tuhan tidak pernah mengacuhkan hamba-Nya. Ia memanggil kita dengan tiga kali panggilan,” papar sang ibu.

“Tiga kali panggilan? Apa aja, Bu?”

“Pertama, panggilan salat. Panggilan yang baru saja kita dengar. Tuhan memanggil kita untuk bersujud pada-Nya,” jawab ibunya. “Namun kebanyakan dari kita tak mengindahkan titah Tuhan yang satu ini. Walau demikian, Dia Sang Maha Pemaaf masih memberikan kita waktu untuk bersujud pada-Nya,” lanjut sang ibu, masih dengan tatapannya yang teduh.

“Kedua, Bu?” sang anak makin penasaran.

“Tau ibadah haji kan? Nah panggilan kedua itu adalah panggilan menunaikan ibadah haji, panggilan yang diwajibkan kepada siapa-siapa yang mampu melaksanakannya. Akan tetapi, masih banyak dari kita yang lebih memilih pergi dan menghabiskan uang di tempat hiburan daripada pergi ke Baitullah. Namun demikian, Tuhan tetap memberikan kita kesempatan untuk menunaikan ibadah haji,”

“Ooh, terus panggilan yang ketiga, Bu?”

“Panggilan ketiga itu adalah panggilan terakhir. Bila dua panggilan pertama kita bisa melalaikannya, tapi tidak dengan panggilan ketiga ini. Panggilan ini datang tanpa kita tau kapan akan terjadi. Tau gak panggilan ketiga itu apa?”

Eum, kematian yah, Bu?”

“Yah sayang.. panggilan ketiga Tuhan itu adalah panggilan kematian. Tuhan memanggil kita sekehendak-Nya. Panggilan ini tak mengenal orang, waktu, dan kondisi. Kita yang terpanggil takkan bisa lari, menyanggah, atau meminta jeda (menunda). Panggilan inilah yang akan mengakhiri kesempatan kita menambah pahala, memperberat amalan yang baik,”

“Eum, aku mengerti, Bu. Kalau begitu, mari kita sambut panggilan Tuhan, mumpung masih panggilan pertama,” ajak sang anak yang kini mengerti maksud dari pembicaraan ibunya.

Dengan senyumnya yang selalu hangat, sang ibu pun kemudian merespon ajakan anaknya. “Yah,, mari kita tunaikan panggilan pertama Tuhan, agar ketika panggilan ketiga Tuhan datang, kita sedang berada dalam keadaan husnul khatimah,”

Selepas mengambil wudhu, mereka pun salat berjamaah. []

Jatinangor, 22 November 2013
~KK

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 Just Kevin / Template by : Urang-kurai