(pict. asameda.blogspot)

Pesatnya perkembangan produk-produk teknologi dalam memenuhi kebutuhan mobilitas saat ini, membuat teknologi sendiri menjadi seakan candu. Banyak sekali manusia yang tergantung dengan produk teknologi yang mereka punya. Misalnya produk teknologi komunikasi, semisal tablet atau henpon.

Membahas henpon misalnya, makhluk yang satu ini begitu digandrungi beragam kalangan. Keberadaannya yang membuat jarak menjadi tidak penting, membuat siapapun bisa berkomunikasi dengan mudah dan nyaman. Harganya yang bervariasi, menjadikan dia teknologi yang paling banyak dimiliki manusia. Bahkan saking primadonanya, henpon sudah seperti seorang istri, tidak cukup satu. Hehhe

Keberadaan henpon memunculkan fenomena sosial yang baru. Dari segi interaksi sosial misalnya, penambahan fitur-fitur yang menarik di banyak henpon, membuat interaksi sosial setiap manusia menjadi semakin berkurang. Bahkan tidak menutup kemungkinan, seorang ayah dan anak, walaupun sedang dalam satu ruangan, tapi untuk menyampaikan komunikasi, mereka mengunakan sms (short message service). Heumh,, ngeri juga yaah..

Satu lagi fenomena yang diakibatkan ketergantungan terhadap henpon. Coba sobat blogger perhatikan orang-orang yang selesai salat. Apa yang sering dikeluarkan? Alqur’an, tasbih, atau henpon? Eum, rata-rata mengeluarkan henpon. Bukan saja dikeluarkan tapi juga langsung dioperasikan. Entah itu membalas pesan, atau melihat kontak yang tak terbalas, atau yang lainnya. 

See, betapa hebatnya dominasi henpon dalam kehidupan sehari-hari.  Sampai-sampai, setelah salat saja yang teringat adalah henpon. Tasbih yang biasanya melingkar di jemari, tergantikan oleh henpon. Entah apa yang ada dalam benak orang-orang yang seperti itu. Mobilitas memang sesuatu yang tidak bisa dielakkan. Tapi berdzikir, adalah salah satu bentuk ibadah yang harus diutamakan. 

*Diketik dengan henpon setelah salat,, hehe
Bandung, 22 juni 2013
~KK~

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 Just Kevin / Template by : Urang-kurai