(pict. birrulsolikhah.blogs)
Masih ingat dengan peristiwa perang Badar? Atau tahukah
Anda dengan sejarah penaklukkan Konstantinopel? Walau terjadi di generasi yang
berbeda, akan tetapi kedua momen itu memiliki banyak kesamaan. Salah satunya,
kemenangan yang diraih umat Muslim saat itu terjadi ketika bulan Ramadhan, loh!
Ya, bulan Ramadhan, bulan di mana seluruh umat muslim
melaksanakan ibadah puasa. Menahan makan dan minum serta hal-hal lainnya yang
sudah ditentukan.
Menarik kiranya bila kita membahas bulan yang satu ini.
Sebab, bulan ini sering juga disebut sebagai Tamu Agung. Dalam bahasa Arab,
penyambutan datangnya bulan Ramadhan ini menggunakan kalimat marhaban yaa Ramadhan (selamat datang
bulan Ramadhan). Kalimat ini jelas
menunjukkan adanya pengkhususan dan penyambutan yang luar biasa terhadap bulan
Ramadhan. Sebab kata marhaban hanya
digunakan untuk menyambut sesuatu atau seseorang yang begitu dinantikan. Dan
penyambutannya pun, dilakukan dengan hati yang lapang dan suka cita.
Bagaimana tidak begitu, segala aktivitas peribadahan
pahalanya dilipat gandakan. Jangankan yang wajib, yang sunnah juga Allah ganjar
dengan nilai yang besar. Itu sebabnya, bagi mereka yang mengerti keutamaan
bulan Ramadhan, akan memunculkan spirit beramal yang lebih dibanding dengan
sebelas bulan sebelumnya.
Dengan spirit itulah, banyak prestasi-prestasi gemilang
yang dicapai saat bulan Ramadhan. Maka tak berlebihan juga bila Ramadhan kerap
disebut sebagai bulan kemenangan atau momen kebangkitan Muslim. Bila kemenangan
yang diraih umat Muslim dahulu begitu terasa, maka kemenangan apa yang bisa
kita torehkan di generasi saat ini?
Saya kira ini merupakan sebuah perenungan yang sangat
menarik. Sering kali di berbagai media televisi disebutkan “Mari kita menuju
kemenangan”. atau tagline serupa yang
bernuansa kemenangan. Namun demikian, kemenangan seperti apa yang dimaksud?
Lantas, kita menang dari melawan apa? Dengan kata lain, benarkah ketika selepas
Ramadhan kita benar-benar menjadi hamba Allah yang menang melawan hawa nafsu
dan menjadi suci, seperti kapas putih?
Tentu saja, makna kemenangan itu sendiri perlu
dipikirkan lebih dalam lagi. Sebab, bila tidak demikian, kita akan selalu
terlena dengan kata-kata manis yang membungkus pepesan kosong. Tidak sulit, cukup
menentukan kemenangan seperti apa yang ingin di raih di Ramadhan kali ini. Maka
insha Allah, Ramadhan sobat blogger sekalian akan bermanfaat dan
bernilai di mata Allah Swt.. []
Bandung, 11 Juli 2013
~KK~
0 komentar:
Posting Komentar